Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
PPSI dilihat dari segi makna kata. Kata “prosedur” berarti tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas. Kata “pengembangan” berarti membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif dan sebagainya. Kata “Desain” berarti membuat sketsa atau pola atau outline atau rencana pendahuluan. Kata “System” berarti kesatuan fungsi dari komponen-komponen. Kata “Intruksional” berhubungan dengan proses pembelajaran. Dari arti kata tersebut, PPSI dapat di artikan adalah suatu tahapan kegiatan pengembangan perencanaan komponen-komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Ada lima langkah pokok dalam PPSI, yaitu :
a. Merumuskan tujuan instruksional, dalam hal ini TIK.
b. Menyusun alat evaluasi;
c. Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran;
d. Merencanakan program kegiatan; dan
e. Melaksanakan program.
Langkah pertama sampai ke-empat adalah langkah pengembangan, sedangkan langkah kelima merupakan langkah pelaksanaan program yang telah tersusun. Berikut adalah penjelasan rinci dari langkah-langkah tersebut :
Langkah 1 : Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan instruksional khusus adalah rumusan yang jelas tentang kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa sesudah mengikuti suatu program pembelajaran tertentu. Kemampuan atau tingkah laku tersebut harus dirumuskan secara spesifik dan operasional sehingga dapat diamati atau diukur.
Langkah 2 : Menyusun alat Evaluasi
Setelah tujuan - tujuan instruksional dirumuskan, langkah berikutnya adalah mengembangkan tes yang fungsinya untuk menilai sampai di mana siswa telah menguasai kemampuan - kemampuan yang telah dirumuskan dalam tujuan instruksional khusus. Berbeda dari apa yang biasanya dilakukan, pengembangan alat evaluasi tidak dilakukan pada langkah kegiatan terakhir dari kegiatan instruksional, melainkan pada langkah kedua sesudah tujuan instruksional khusus dirumuskan. Hal ini didasarkan atas prinsip yang berorientasi pada tujuan/hasil, yaitu penilaian terhadap suatu sistem instruksional didasarkan atas hasil yang dicapai. Untuk mengecek apakah rumusan tujuan instruksional tersebut dapat diukur maka perlu dikembangkan alat evaluasinya sebelum melangkah lebih jauh.
Dalam mengembangkan alat evaluasi ini perlu ditentukan terlebih dahulu jenis jenis tes yang akan digunakan, tes tertulis, lisan, atau perbuatan. Untuk menilai sejumlah tujuan instruksional yang telah dirumuskan, mungkin hanya digunakan satu jenis tes, atau dua jenis tes, atau ke tiga tiganya. Hal ini bergantung pada hakikat tujuan yang hendak dicapai.
Langkah 3 : Menentukan Kegiatan Belajar dan Materi Pelajaran
Langkah selanjutnya, sesudah tujuan instruksional khusus dirumuskan dan alat evaluasi disusun, adalah menetapkan kegiatan belajar siswa yang perlu ditempuh agar nantinya mereka dapat melakukan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan instruksional khusus. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut.
a. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
b. Menetapkan mana dari sekian kegiatan belajar tersebut yang tidak perlu ditempuh lagi oleh siswa; dan
c. Menetapkan kegiatan belajar yang masih perlu dilaksanakan oleh siswa.
Pada langkah ketiga ini, sesudah kegiatan-kegiatan belajar siswa ditetapkan, perlu dirumuskan pokok - pokok materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan jenis - jenis kegiatan belajar yang telah ditetapkan. Apabila dipandang perlu, setiap materi pelajaran tersebut dilengkapi dengan uraian singkat agar memudahkan guru menyampaikan materi tersebut kepada siswa.
Langkah 4 : Merencanakan Program Kegiatan
Setelah semua langkah tersebut di atas diselesaikan, selanjutnya perlu dimantapkan dalam satu program pembelajaran. Titik tolak dalam merencanakan program kegiatan adalah suatu pelajaran yang diambil dari kurikulum yang telah tertentu jumlah jam pelajarannya, dan diberikan pada kelas dalam semester tertentu. Pada langkah ini perlu disusun strategi pembelajaran dengan jalan merumuskan peranan dan kegiatan mengajar dan kegiatan belajar yang disusun secara sistematis sesuai dengan situasi kelas. Metode mengajar yang akan digunakan dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Termasuk ke dalam langkah ini ialah menyusun proses pelaksanaan evaluasi.
Langkah 5 : Melaksanakan Program
Langkah-langkah yang dilakukan dalam fase ini adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan Tes Awal
Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes yang telah disusun dalam langkah ke-2. Fungsi tes awal ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam tujuan instruksional, sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang telah disiapkan. Apabila siswa telah menguasai kemampuan yang tercantum dalam tujuan instruksional yang ingin dicapai maka hal itu tidak perlu diberikan lagi oleh pengajar dalam program pembelajaran yang akan diberikan.
b. Menyampaikan Materi Pelajaran
Dalam menyampaikan materi pelajaran ini, pada prinsipnya, harus berpegang pada rencana yang telah disusun dalam langkah ke-4, yaitu “merencanakan program kegiatan”, baik materi, metode maupun alat yang akan digunakan. Selain itu, sebelum menyampaikan materi pelajaran, hendaknya pengajar menjelaskan dulu kepada siswa tujuan instruksional khusus yang akan dicapai sehingga mereka mengetahui kemampuan-kemampuan yang diharapkan setelah selesai pelajaran.
c. Mengadakan tes akhir
Kalau tes awal diberikan sebelum siswa mengikuti pelajaran maka tes akhir diberikan setelah selesai mengikuti pembelajaran. Tes yang diberikan dalam tes akhir ini identik dengan yang diberikan pada tes awal. Bedanya terletak pada waktu dan fungsinya. Tes awal berfungsi untuk menilai kemampuan siswa mengenai materi pelajaran sebelum pembelajaran diberikan, sedangkan tes akhir berfungsi untuk menilai kemampuan siswa mengenai materi pelajaran sesudah pembelajaran diberikan. Dengan demikian dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan pembelajaran yang diberikan dapat dicapai.
Kelebihan PPSI
a. Lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem pempelajaran.
b. Uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis.
Kekurangan PPSI
a. Bagi pendidik memerlukan waktu, tenaga dan pikiran yang lebih karena guru harus memberikan pretest dan post test untuk setiap unit pelajaran.
Dosen Pengampu : Dr., Drs. Robinson Situmorang, M.Pd.
Arif Budi Santoso
1101617002
TP-C 2017
Komentar
Posting Komentar